Cerita Seks Pevita Pearce

5:29 PM Unknown 5 Comments

Artis cantik muda Indonesia Pevita Pearce ini banyak sekali dicari tentang cerita seks yang satu ini. Wajah cantik, body aduhai tentunya menjadi daya tarik sensual tersendiri dari Pevita.

cerita seks pevita pearce

Dengan umur yang tidak terlalu terpaut jauh dari Marshanda, mereka berdua bisa dibilang masih satu angkatan di dunia entertainment Indonesia. Sudah banyak beredar foto-foto seksi dan hot dari Pevita, namun sedikit yang mengangakat tentang kehidupan seks artis cantik berikut ini.


Cerita Seks Hot Pevita Pearce

15 September 2012



to : Sayang
isi : aku sayang banget sama kamu, sekarang dan nanti. Love you Vit :*
grrr grrr grrr. Hp ku bergetar



from : Sayang
isi : iya aku juga sayang sama kamu vino .




5 bulan sebelumnya



6 April 2012



2 tahun aku jomblo, bukan karena aku homo atau berperilaku seks menyimpang, terus terang saat ini aku sedang menekuni dunia fotografi

yang aku geluti 2 tahun belakangan ini. entah kenapa di dalam suatu blitz dan lensa ada sesuatu yang menarik perhatianku, membuatku

lebih tenang, rileks dan enjoy. Sama seperti ayahku tertarik dengan pulpen dan lembaran kertas.



Saat ini aku tergabung dengan photo up. Suatu ekstrakurikuler untuk menyalurkan hobi menjepret kamera di sekolahku. Semenjak aku

menginjak kelas 2, aku semakin menekuni dunia ini, bukan kerena faktor komersil atau dikelilingi model model cantik seperti kebanyakan

fotografer. Ini murni karena aku ingin menyalurkan minatku, apalagi jika hasil jepretan-jepretanku dapat menuai pujian serta kritik dari

seseorang. Lebih dari materi yang kudapatkan, aku memperoleh kepuasan.



Seringkali foto fotoku dimuat di mading sekolah, tapi namanya anak SMA lebih suka melihat foto Sora Aoi daripada foto keindahan alam

yang kusentuh dengan sedikit editan. Jadi hanya sedikit para siswa yang sengaja melihat fotoku.



Minggu ini beberapa fotoku terpilih oleh pembimbing photo up untuk mejeng di mading sekolah. Foto burung Lovebird yang sedang kontes

terpilih untuk kutempel.



Sehabis pulang sekolah, aku menuju ke mading sekolah yang berada di dekat pintu gerbang untuk memajang hasil jeperetan kameraku. Setelah
menempel foto, tiba tiba ada cewek yang berlari kecil sambil memanggil ke arahku.


“Kakak kakak,” panggilnya.


“Aku ?” tanyaku, sambil menunjuk diriku.


“Iya, kak Vino kan?”


“Iya, ada apa ya?” tanyaku heran.


“Kakak yang suka foto-foto itu kan ?”


“Iya, ada apa sih ?” Aku semakin kebingungan.


“Itu tuh, temenku pengen kenalan,” sambil menunjuk temannya yang berada di atas motor di depan pintu gerbang.


“Kok ga turun ?”


“Malu kali kak, hehehe.”


“Sini ta, katanya pengen kenalan,” lambainya pada cewek yang satu.


Akhirnya si cewek tersebut turun. Cewek semi blasteran berambut gelombang semi pirang, bertubuh proporsional, memakai rok sedikit di
atas lutut. Kulihat di nametagnya PEVITA PEARCE. Sambil menunduk malu dia menjulurkan tangan.


“Vita .”


“Vino… ” balesku


“Eh aku balik dulu ya” sela si cewek satunya pergi yang terakhir kuketahui namanya adalah Nikita.


“Tadi emang bener mau kenalan sama aku?” aku memulai pembicaraaan.


“Eh eng .. gaaa, eh iyaaa ding, tau tuh si Niki rese” tunjuknya ke belakang ke arah Niki pergi.


Mukanya yang imut, memerah seiring tingkah lakunya yang kaku dan salah tingkah.


“Kelas berapa ?” tanyaku lagi.


“Aku X3 kak. ” jawabnya singkat.


“Ooohh.” Jawabku dingin, aku bingung, ga tau cara mendekati wanita.


Kami terdiam sesaat. Hening, tak tau apa yang mau di bicarakan.


“Kakak ikut photo up ya ?” tanyanya memecah keheningan.


“Iya, kamu ikut juga?”


“Ah engga, aku cuman seneng liat foto-foto kakak aja” katanya sambil menunduk malu.


“Liat foto fotoku apa liat fotoku” sambil memberi penekanan pada kata terakhir.


“Ah apaan sih, kak” jawabnya sambil senyum sembari menunduk.


Damn ! mukanya semakin memerah. Duh manisnya, mungkin seperti ini wajah
sinta dalam pewayangan, Nyai Dasima dari Kemayoran. Hmm sempurna!


“Eh, kapan kapan mau hunting foto bareng sama aku?” mencoba untuk menyepik


“Ah, emang kapan kak ?”tanyanya memastikan.


“Ntar aku kabarin lagi deh”jawabku ngasal


“Iyaa, ntar di kabarin aja kak”


“Oh iya, aku minta nomer yang bisa dihubungin dong?”


“Eh Pin BB aja ya, soalnya aku jarang ada pulsa. hihihi” cengirnya.


“Boleh boleh, kebetulan juga paket BB ku juga lagi aktif. hehe”


“Ini kak, 22BACCxx”


“Sip oke deh Vit, aku balik dulu ya. byee,” jalanku menuju parkiran motor.


Jalanku menuju ke rumah mantap seolah dijanjikan masa depan cerah. Membayang kan berdiri di samping gadis manis berparas anggun. Vita.



Ya dan mulai saat itu aku sering BBMan, telfonan. Di sekolah aku juga udah bersikap biasa dengan dia. Bahkan kami mulai sering ngobrol

berdua, di kantin atau ketemuan di dekat mading sekolah pas aku memasang foto.


Seminggu setelah kejadian itu, aku janji ketemuan di deket mading sehabis pulang sekolah.


“Vita sini” panggilku melihat dia celingak-celinguk mencariku


“Oh rupanya disini toh, aku cariin juga kak.” Sedikit kesal rupanya dia setelah mencariku.


“Hahahaha,” aku hanya tertawa melihat dia sedikit memnyunkan muka.


“Emang kenapa kak, nyuruh aku kesini?”


“Mmhh, nanti malem ada acara ngga?”


“Kenapaa?” jawabnya menunduk malu seolah mengerti maksud pertanyaaanku


“Jalan yuk?” ajakku.


“Hah? Kemana emang kak?”


“Mau tau banget apa mau tau aja ? hahhaha”


“Ihhhh kakak nyebelin.” sambil berusaha mencubitku


“Yaudah pokoknya nanti malem jam 7 aku tunggu di parkiran Ramayana ya? byee” salamku ke Pevita.


Malam itu, kaos Damn I Love Indonesia, dipadu dengan jeans skinny Peter Says Denim, tak lupa parfum Bvlgari mengiringi langkahku bersama

Piaggio LX 150. Maklum sudah terlalu lama engga jalan sama wanita, jadi ku maksimalkan dandananku.


Sesampainya di parkiran mall, aku parkirkan motorku, menunggu Vita, selama itu aku menghisap A Mildku, tak sampai 10 menit dia datang

menaiki varionya.


“Motornya parkirin sini aja vit, kita jalan ke luar yuk ?” ajakku.


“Mau kemana lagi sih kak ?” tanyanya sambil malu-malu.


“Udah ikut aja, muter-muter aja kok.”


Sesaat setelah Vita membonceng, ku lajukan motorku keliling kota, di jalan kita bercanda canda, tertawa persis seperti Donita dan

Marchel Candrawinata di film Pupus ketika scene di pasar malam.


Beribu cahaya bintang tak mampu menerangi jiwaku yang gulita selain pesonamu


Berhentilah skuterku ke tukang nasi goreng gila di pinggir taman kota. Aku pesan 2 nasi goreng pedas, bersama pasangannya, teh botol

Sosro. Kita ngobrol soal kesibukan masing-masing. Saling bertukar cerita, diselingi candaan ringan. Kebahagiaan kami terus berlarut

sampai akhirnya waktu yang membunuh segalanya.

“Kak, pulang yuk ? Udah jam 10 nih” kata kata Vita menyadarkanku akan waktu yang telah larut.

“Oh iya, lupa ntar mallnya keburu tutup ya, kan motornya di taruh di parkiran mall”


“Iya, aku takutnya juga itu kak”jawabnya sedikit cemas.


“Yaudah yuk buruan dihabisin minumnya” kataku sambil menunjuk teh botol yang baru diminum sedikit.

Laju motorku, kupacu ke mall, mall sudah sepi, tapi beruntung mallnya belum tutup. Kuantar Vita mengambil motor ke basement.

“Kak aku pulang yaa? dadaaa” kata Vita sambil melambaikan tangannya.

“Iya, ati ati Vita yaaa, salam buat keluarga. hehehe”


Hari hari kulalui dengan ceria, canda dan tawa mengiringi kebahagiaan kami. Sebulan sudah aku kenal dengan Vita. Dia mewarnai hari

hariku sebulan terkhir, menggantikan posisi kekasih lama Canon EOS 600D. Beda dengan kameraku yang menunggu sentilan jariku untuk

mengambil gambar pada moment yang tepat, Pevita Pearce, dia terlihat selalu cantik dan tepat di jepretan mata dan memory otakku.



24 Mei 2012

Siang itu, jam istirahat aku telah janjian dengan Vita di kantin sekolah. Sudah sebulan lebih aku kenal dengan Vita. Dan selama itu aku
merasakan kenyamanan di dekatnya. jadi siang ini kuputuskan untuk menembak dia. sebenernya ingin menunggu tanggal 8 Juli, tepat hari

ulang tahunnya, tapi rasanya terlalu lama jika harus menunggu. Aku takut untuk menunggu waktu tersebut, aku tau Vita juga pasti bingung

dengan hubungan kita saat ini. Aku ga mau menyianyiakan kesempatan yang belum tentu datang lagi.

‘Wanita memang suka coklat dan bunga, tapi wanita lebih suka kepastian’ begitu kata Sudjiwo Tedjo.




To : Pevita
Isi : dimana Vit ? aku udah di kantin budhe
Tak lama kemudian, grrr grrr grrrr, hp ku bergetar


From : Pevita
Isi : iya ini lagi jalan ke kantin kak.
“Vita siniii” teriakku sambil melambai kepada Vita



“Iya, kenapa kak?” tanyanya sambil mendudukkan pantatnya ke bangku depanku.


“Aku boleh ngomong engga Vit?” tanyaku sambil berharap harap cemas.

“GA BOLEH”


“Yaaahh” kataku sambil menggaruk garuk kepalaku yang tidak gatal.

“Ya bolehlah kaaaaaaak, masa mau ngomong ga boleh sih” jawabnya sambil sedikit tersenyum


“Hehehehe, iyaaa”



“Mau ngomong apa sih? Jangan ngomong mau nembak aku. hahahaha”

Ha? kok dia tau ya? ah terus bagaimana kalau udah di skak mate gini? Tapi kepalang tanggung lah, biar basah sekalian saja.

“Haha. emang, selama sebulan lebih kita udah kenal, sering BBMan, SMSan, telfonan sampe berjam jam. Pergi jalan, gila gilaan bersama.

Aku ngrasa mulai cocok dan nyaman sama kamu Vit,” ungkapku sambil memgang tangannya.

“Ha?” dia melongo seakan tak percaya apa yang barusan kukatakan.


“Mau ngga kamu jadi pacar aku Pevita Pearce?” tanyaku penuh harap.

Hening . . . . sunyi. . . . . seakan gurau tawa siswa siswi lain tak terdengar lagi.


Lalu dia jawab. “ENGGAK !”


“Ha? ” Aku melongo, perkiraanku meleset ! Anjing !

“ENGGA BISA NOLAK KAMUUUU!!!” katanya sambil tersenyum bahagia.


Ini moment paling berharga selama 2 tahun, karena selama ini aku seolah menerima kutukan dari Tuhan menjadi jomblo abadi. Saat itu juga

kontak hp yang semula bertuliskan ‘Pevita’ langsung ku ubah menjadi ‘Sayang’, status facebook yang semula ‘single’ menjadi ‘engaged’. BB

yang tadinya buat BBMan kalo pas paket aktif, sekarang udah bisa dipake telfonan berjam jam. Tiba tiba seperti ada yang menghiasi

hidupku dengan berbagai spektrum warna yang tak terbayang indahnya.



Pevita Pearce, dirimu bagaikan pelangi yang mengartikan cerahnya dunia setelah masa kelam yang teramat lama menggelayut di jiwaku.


Sky is blue and so are weCan you feel it, see it
Love is full all around us
Can you feel it, see it
Call my name ( don’t ever doubt us , I’m here with you)
Feel the pain
Everyday is the best day for usCan you feel the atmosphere
Everyday is the best day for us
To say I need you
I have to tell you my love is so true
Make me so blue
All so brand new


cerita sex pevita pearce xxx hot



7 Juli 2012


Besok adalah hari ulang tahunnya. Selama kita jadian suka duka sudah kita lewati bersama, dari yang bercanda-canda di sekolah, jalan-

jalan ke mall, makan di nasi goreng, saling cemburu, sampe berantem di kantin sekolah. Ya begitulah namanya orang berpacaran. Tidak

selalu jalan yang kita lalui itu lurus. Rencanannya nanti malem tepat pergantian hari aku akan mengajak Vita keluar, melihat bintang,

mengucapkan ‘Happy Birthday’ sambil memberi hadiah sekedarnya.


Sepulang sekolah, aku langsung pulang. Pikirku nanti saja lah aku BBM buat ngajakin dia jalan. Soalnya kalo ketemu langsung pasti ribet,

dia kebanyakan nanya. Kucari kontak yang bernama Pevita Pearce, lalu ku chat
.

• Nanti malem keluar yuk sayang?
• Kemana ? kayanya ga bisa deh.
• Yaaaaah ? emangnya kenapa ?
• nanti malem mau keluar sama keluarga. Next time aja yah sayang? Gpp kan?
• Yaaah, yaudah deh gpp.
• Besok ajaa ya ketemunyaaaa cayaaaaaaang? Jangan cembeyut yaah?
• Oke deh.
• Sampai besok sayaaaang pinoooo. Muaaaaahhhhh .
• Iyaa sayaaaang
Jujur, saat itu aku diselimuti rasa kecewa yang luar biasa, bayangkan, bagaimana tidak, rencana yang aku persiapkan secara matang,

ternyata mentah di tengah jalan. Sumpah seharian itu moodku menjadi berubah, males ngapa-ngapain, bahkan untuk keluar kamar saja ogah

ogahan. Lalu aku tertidur, sampai malam harinya.


Aku bangun sekitar pukul 10 malam. Dengan masih terkantuk-kantuk, aku berusaha membuka mata, melihat BBku, wihh, 14 panggilan tak

terjawab yang semuanya dari Vita. Dan puluhan chat BBM dari Vita yang dari sore belum kubalas karena ketiduran. Tiba tiba muncul ide

jahilku untuk memberi kejutan padanya, sekalian saja aku kerjain pada nanti jam 12 pas.


11.59PM jam di BBku, ku coba untuk menelfon Vita.

Tuuuut…. tuuuuut…. tuuuutt….


“Halo ? daritadi kamu kemana aja sih? Di telfonin juga. Aku takut tau. Kalo gamau diperhatiin yaudah, nyebelin deh” cerocos Vita

“Surprise selamat ulang taun ya Sayaaaaaang. hehehe”.


“Aaaaaaahhh nyebeliiiiiinnnnnnnnnn,” teriak Vita gemas.


“Hahaha, jangan marah marah dulu dong sayang,”kataku mencoba menjelaskan.


“Ya aku kira kamu yang marah, gara-gara tadi kamu ngajakin jalan tapi aku ga bisa. Huh!” dengusnya.


“Engga kok, aku sengaja nyiapin sureprise buat kamu. Hehehe.”

“Ga lucuuuuuuu tauk ! ih.”


“Hahahaha” aku tertawa mendengar kata omelannya.


Lalu obrolan itu akhirnya bersambung sampai berjam-jam. Tak terasa mata pun sudah kembali menggelayut. Lalu kita pun menyudahi

pembicaraan non formal kita.


8 Juli 2013


Setelah selesai mandi, aku pun mengenakan seragam, rasanya masih ngantuk telfonan dengan Vita sampai berlarut-larut. Ku check BBku ada 1

sms.


From : Sayang
Isi : Sayang, kamu bisa kerumahku ga? Aku capek banget lagi males
sekolah, orang rumah juga pada sepi, pada pergi. Sorry sayang paket BBku
abis, bales sms aja ya.
To : Sayang
Isi : iyaa, rumah kamu dimana? Kan aku belum pernah ke rumah kamu.
Tidak sampai 5 menit, Bbku kembali bergetar


From : sayang
Isi : deket sekolah kok, depan sekolah ada gang, masuk aja terus ntar kanan jalan sekitar 500meter ada rumah pagar hitam.
To : sayang
Isi : oke, im coming honey ^^ see you bebh
From : sayang
Isi : miss you bebh, im waiting you
Oh iyaa, mawar merah dan jam tangan Fossil sebagai hadiah ulang taunnya tak lupa aku bawa, harganya lumayan si untuk ukuran anak
sepertiku. Duit hasil menabung ludes kupakai untuk membeli jam tangan ini. Uang hasil tabungan ku semenjak pacaran memang kupakai untuk

membelikan kado spesial buat Vita.


Cinta sejati memang mahal harganya. Sesampainya di rumah Vita, aku mengetuk pintu,
tok tok tok

“Vitaaa Vitaaaa,” panggilku seperti anak kecil yang mengajak main temannya.
“Iya sebentar,” jawabnya dari dalam rumah.
Aih gadis lucu dengan rambut pirang yang digerai, terlihat
manyunggingkian bibirnya menyambut kedatanganku. Baby doll putih menemaninya menambah kesan lucu dan seksi pada dirinya.
“Ayo sini masuk sayaaaang” ajak Vita
“Eh i.. iyaaa” jawabku, sambil tertegun melihat dirinya.
“Apaan itu di tangan kamu?”tanyanya ketika melihat mawar yang aku pegang.
“Ini, ada bunga buat kamu”
“Ihh makasih yaaaah, lho ini apa Sayang ?” sambil melihat heran jam tangan Fossil yang masih disertai tempatnya.
“Tau tuh beli bunga di kasih itu tuh. Hehe,” aku berkilah.
“Ah boong iih, jam ini kan mahaaaaal terus susah lagi dapetinnya,” balasnya dengan manyun.
“Iya, sesusah ngedapetin hati kamu” jawabku sok romantis.
“Udah berapa cewek yang udah kamu gombalin dengan kata kata kaya gitu?” sindirnya.
“Cuman kamu seorang tuan putri. Hahaha”
“Boong bangeeeeeeet,” katanya sambil mencubit perutku.
“Eh orang rumah pada kemana?” tanyaku melihat kekosongan rumahnya.
“Pada pergi ke rumah pakdhe, sepupu aku ada yang mau nikahan, jadinya pada kesana buat bantu bantu seserahan gitu”
“Ooohhh,” aku mengerti.
“Duduk dulu gih sayaang,” dia mempersilahkan.
Lalu kami duduk berdua di ruang tamu, ngobrol santai, bercanda sambil cubit cubitan layaknya orang kasmaran. Tebak tebakan, ngomongin

film, musik dan yang lain, tak terasa hampir 2 jam kita bercanda, tanpa di sangka tubuhku langsung di peluk sama Pevita. kusambut

pelukannya.
“Terima kasih sayaaaaaaaang yang udah nemenin hari hariku, yang udah
ngasih surprise spesial buat aku, muaaaaaaaah ” dia mengecupkan bibir seksinya.
Pelukannya makin erat seiring rasa sayang yang semakin mendalam, kita berdua sama sama saling menghayati, mencoba mendalami rasa sayang

dan cinta yang bersemi diantara kita berdua. Lalu tiba-tiba dia mendongak ke atas melihatku, pandangan yang sayu dan sendu seakan

berkata, “Aku milikmu sayaaaaang, hari ini jadikan aku wanita seutuhnya”.
Tanpa berpikir dua kali aku langsung menciumnya. Dan dia membalas ciumanku aku tak mau kalah, aku melumat habis bibir seksinya.
“Mmmhhhh . . . . . . .” erangnya tak jelas.
Tangannya mengusap punggungku, akupun balik mengusap punggungnya. Tanganku menyelusup ke dalam baby doll putihnya. Mencoba mencari muara
dimana kenikmatan ini akan dimulai, segenggam payudara mengkal yang baru mekar menyambut gapaian tanganku. Kutelusuri tali penyangga

payudara tersebut sampai ke pungung, dan ‘srrt’ terlepas lah BH yang dikenakan Pevita.
Aku angkat kaos yang masih melekat di tubuhnya, hanya beberapa detik baby doll, dan BH putih sudah kabur dari tempatnya. Tanpa menunggu

lama, aku pun melupakan bibir seksinya tadi. langsung kuserbu payudara tersebut. Kulumat dan kuremas habis, sungguh kenyal, sangat

padat. Ku remas lembut, kiri dan kanan. Ku plintir putingnya yangg berwarna merah itu, tampak Pevita seperti menahan sesuatu ,
“Enak sayaaaaang? ” tanyaku.
” Heem ” wajahnya yang memerah seolah memerintahku untuk melanjutkan lumatanku pada payudaranya.
Kembali ku mulai aksiku, ku remas kembali bukit kembarnya, ku plintir plintir putingnya.
” Auuhhhh ahhh ah, terus sayaaaaaang ” dia melenguh merasakan nikmat yg kuberikan, kurasakan semakin keras dan besar putingnya .
“Iya sayang, disitu ahhh ” rintihnya lagi ,
Aku berusaha membuka celana yang di pakainya. Langsung kutarik sekaligus celana dalam hitamnya. Terpampang sebuah perut yang rata,

dimana di bawahnya terdapat gundukan bukit putih yang indah yang baru ditumbuhi rambut halus.
Tidak menunggu lama ku elus vagina itu, Pevita mengerang dan melenguh, saat kuraba vagina tersebut, hangat dan basah. Ku ikuti naluriku

, ku kocok kocok vaginanya, semakin basah ! ku elus lagi vaginanya, lalu kuraba terdapat daging kecil di atas labia mayoranya.

kudapatkan klitorisnya, lalu aku gosok, sesekali aku cubit pelan.
” Awwh ah terus sayaaaaaaang. Mmmmhhhhhhhhh. Aaaaaahhhhhhhhhhhh”
Pevita melenguh keras sekali! Beruntung rumah yang kosong dapat memberiku keleluasaan baginya untuk menjerit. Kuberi jeda buat dia untuk

beristirahat. Aku yang masih mengenakan pakaian lengkap, mulai membuka pakaianku, hanya celana dalam yang kusisakan, aku tak mau harus

membukanya sendiri.

Aku mau dia yang membukakannya, kucium lagi bibirnya. “Mmhhhh …..” dia belum membalas. begitu aku masukkan lidahku ke mulutnya, langsung

dia melumat habis bibirku, membalas ciumanku. ciumanku turun ke lehernya, belakang telinga.
“Hmmmm, teruuus sayaaaaang”
“Enak sayang?”

“Iya disitu sayaaaaaang,” lenguhnya ketika aku memulai menelusuri payudaranya. Entah disadari atau tidak, pelan pelan dia menyusupkan

tangannya ke celana dalamku. Secepat kilat celana dalamku sudah berada di mata kaki. Perlahan dia turun mulai menciumi leher dan dadaku.
 sedikit menggigit putingku.
“Adduuuuuuuuuhhhhhhh ….” ceracauku
“Slepp” penisku langsung ditelan dimulutnya.

Kutata rambutnya, kupegang dengan tangan. kutarik sedikit rambutnya kebelakang. Aku ingin melihat wajahnya saat melahap penisku. Manis,

cantik, pipinya yang mengembung menerima sodokan penisku menambah imut wajah sang
pelangi. “Lama ih sayang keluarnya,” protesnya sambil melepas kulumannya pada penisku. “Iya ni, ga tau, rasanya enak banget tapi ga mau

keluar,” jawabku ngasal. Aku langsung duduk bersender pada kursi tamu. mungkin diapun ngerti apa yang kumaksud. langsung dia berdiri,

jongkok dihadapanku, dielusnya sebentar kepala penisku, lalu diarahkan ke vaginanya.
“Iisssssshhh….” desahnya saat penisku mulai mendesak vaginanya.
“Hhmmmmm..” didiamkannya sebentar di vaginanya. Lalu digoyangkannya pantatnya maju mundur.

“Enaaaaaakk sayaaaaaang ?” tanyanya.
“Heeeeeem, lebih cepaaaat sayang.” perintahku sambil meremas pantat semoknya.
“Iyaaa teruuusss, baguuuusssss…” tambahku.
Lima menit kemudian aku minta untuk rubah gaya.
“Lepas dulu bentar sayaaaang.” pintaku
“Se.. sebentaaaar, aku mau keluaaaaaar”
“Aaaahhhhhhhh, isssssssshhhhhhh” desahnya seiring kontolku dibasahi oleh cairan cintanya.
Tanpa menunggu lama aku menaruh dia di pinggiran meja, dengan tengkurap, kaki terjuntai kebawah, aku berusaha membuka kakinya.

Kusorongkan kontolku tepat di vaginanya.
“Aduuuuuh, pelan dikit sayang, masih ngiluuuu,” protesnya.
“Ssshhhhhh, ahhh ahhh ahhh…” kupompa penisku maju mundur tak menghiraukan protesnya.
Setelah berapa lama, aku merasakan akan ada yang keluar dari dalam tubuhku.
“A.. aku pengen keluar saaaaaaa…..” jeritku tertahan.

“Aku keluaaaaaaaaaaaarrrrrrr lagiiiii” dia mendahului orgasmeku .
Dia menarik diri dengan maju ke tengah meja. Aku kaget, serasa mati gaya. tapi tiba tiba.
“Cepet sini keluarin di mulut aja,” seketika itu dia langsung mengulum penisku.
Hanya dengan beberapa kuluman aku pun sampai pada klimaks.

“Aaaahhhhhh, “ beberapa semprotan membasahi bibirnya, dia menyimpannya sesaat sebelum mengeluarkan penis dari mulutnya.
Diambilnya celana dalamku, lalu ditumpahkannya spermaku di celana dalamku. akupun duduk di kursi tamu masih dengan tubuhku yang

telanjang, sesaaat setelah membersihkan mulutnya serta vaginanya yang sedikit telah mengering dengan tissue. Lalu dia menyandarkan

tubuhnya di sisiku, meletakkan kepalanya di dadaku. Lalu kami menghabiskan hari itu, dengan mencoba berbagai gaya, berbagai posisi dan

berbagai pose. Alangkah indahnya jika ini di abadikan dengan Canon EOS 600D ku. Uhh, lelah rasanya hari ini.

“Eh makan dulu yuk sayang?” ajak Pevita.
“Makan dimana emang?” tanyaku
“Di rumah ada ayam sama sosis tuh.”
“Sosis yang mana nih? Aku juga punya sosis loh. hehe” sambil melirik ke bawah.
“Ih, sayang bokeeeeep banget.”
“Hahahahhahaha” tawa kami menghiasi seisi rumah.

Selesai acara masak memasak bareng, Pevita menaruh lauk di meja makan, dan mengambilkanku nasi, duh calon ibu rumah tangga yang baik.

“Pintar melayani pacar, lahiriah maupun batiniyah.” batinku.

--------------------------------------------------------------------------------

Demikian cerita seks Pevita Pearce untuk saat ini. Besar kemungkinan akan kita update lagi jikalau sobat masih membutuhkan cerita seks artis yang seru.

5 comments:

  1. "Selamat siang Bos 😃
    Mohon maaf mengganggu bos ,

    apa kabar nih bos kami dari Agen365
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Silahkan di add contact kami ya bos :)

    Line : agen365
    WA : +85587781483
    Wechat : agen365


    terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"

    ReplyDelete